Pengantar

Semangat “Berjalan Bersama dalam Kristus” merupakan buah dari permenungan bahwa perjalanan sinode Diosesan Keuskupan Purwokerto adalah sebuah Gerakan dari seluruh umat untuk berjalan bersama sebagai saudara seiman dalam Kristus. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolese mengajarkan; “Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan di bangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”

Masa Prapaskah menjadi saat yang baik bagi kita untuk mengolah diri agar kita mampu berjalan bersama dalam Kristus. Selama masa Prapaskah ini ada tiga langkah upaya pertobatan yang ingin kita bangun yaitu: Pertama, perjumpaan pribadi dengan Yesus dan dengan sesama; kedua, semangat saling menyelaraskan diri dengan visi-misi keuskupan Purwokerto; ketiga, diskresi bersama untuk mewujudkan kehendak Allah dalam hidup bersama.

Inspirasi Kitab Suci: Mat 19 : 16 - 26

19 : 16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 19 : 17 Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik. Tetapi jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” 19 : 18 kata orang itu kepada-Nya: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19 : 19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 19 : 20 Kata orang uda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” 19 : 21 Kata Yesus kepadanya: ‘Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” 19 : 22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 19 : 23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan surga. 19 : 24 sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarun dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 19 : 25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika, demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” 19 : 26 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”

Pertanyaan Renungan/Sharing:

  1. Apa yang diinginkan dan dikatakan oleh seorang yang datang kepada Yesus? (ayat 16).
  2. Sebutkan syarat-syarat untuk menjadi sempurna menurut kriteria yang diberikan oleh Yesus? (ayat 21)
  3. Bagaimana saya menghayati makna menjadi sempurna sebagai murid Kristus. Apa yang harus saya lakukan untuk menghayati makna solidaritas?

RENUNGAN / PENEGASAN

Butir-butir permenungan/penegasan:

  1. Semangat “Berjalan Bersama dalam Kristus” merupakan buah dari permenungan bahwa perjalanan Sinode Diosesan Keuskupan Purwokerto adalah sebuah Gerakan dari seluruh umat untuk berjalan bersama sebagai saudara seiman dalam Kristus. Sinode sendiri berarti berjalan bersama, menyusuri jalan yang sama. Saat berjalan bersama, kita saling menyelaraskan langkah, membangun kesadaran bersama serta menyatukan diri dalam kesatuan Gereja Kristus. Dalam proses berjalan bersama ada tiga sikap dasar yang menjadi cara hidup kita yaitu; perjumpaan, saling menyelaraskan, dan mengambil langka untuk berdiskresi bersama.
  2. Perjumpaan merupakan upaya hidup kita sebagai orang beriman membangun relasi dengan Allah dan sesama. Keterbukaan hati pada Allah dan sesama menjadi awal bagi kita untuk membangun sebuah perjumpaan yang semakin mendalam dan mengubah hidup kita seperti pengalaman Zakheus yang berjumpa dengan Yesus dan mengalami perubahan hidup (pertobatan). Keutamaan yang dibutuhkan dalam perjumpaan adalah kemampuan mendengarkan suara Allah dan mendengarkan orang lain. Dengan membuka hati untuk mendengarkan, kita dituntun untuk lebih peka dan membiarkan diri diperkaya oleh kehadiran orang lain.
  3. Semangat saling menyelaraskan diri dalam arah haluan keuskupan menjadi tanda keterbukaan untuk berjalan bersama dalam Kristus. Proses saling menyelaraskan tumbuh bersama dengan semangat solidaritas pada kelompok/komunitas/paroki yang berhadapan dengan berbagai persoalan. Sikap saling menyelaraskan semakin tampak ketika kita bersolider dengan keuskupan Purwokerto yang sedang menghadapi persoalan keuangan. Semangat saling menyelaraskan diri dengan gerak keuskupan dapat diwujudkan pula dengan dukungan dan keterlibatan kita pada Gerakan “Kasihku untuk Keuskupan.” Yang digulirkan oleh Keuskupan Purwokerto.
  4. Proses diskresi bersama menjadi upaya kita untuk memahami apa kehendak Allah dalam hidup kita bersama. Dalam kisah perjumpaan Yesus dengan orang muda kaya, Yesus ingin mengajak sang pemuda untuk memahami apa kehendak Allah bagi hidupnya. Sayangnya, para murid kesulitan untuk melaksanakan perintah Yesus agar meninggalkan segala sesuatu dan menjadi murid Yesus. Yesus mengajaknya untuk berjalan bersama-Nya, merenungkan apa arti hidup dan harta benda sesungguhnya. Dalam diskresi Pendalaman Iman APP 2023 Keuskupan Purwokerto 19 ini, Yesus menunjukkan jalan menuju kebahagiaan sejati dengan membuka hati dan ruang pribadi bagi Allah sendiri.
  5. Berjalan bersama dalam Kristus memberi makna bahwa seluruh proses sinode, dan implementasinya merupakan sebuah perjalanan murid-murid Kristus untuk bekerja sama membangun Kerajaan Allah di dunia. Mari kita berjalan bersama, berziarah dalam kasih dengan bimbingan Roh Kudus. Jangan biarkan diri kita berjalan sendiri terlepas dari jalan lain. Dalam perjumpaan nyata dengan yang lain, kita terbuka hati untuk mendengarkan, saling menyelaraskan dan semakin menghadirkan Tuhan dalam perutusan kita di bumi sebagai rumah bersama.

Sharing Pengalaman dan Rencana Aksi

  1. Manfaat apa yang saudara rasakan dalam perjumpaan dengan Allah dan sesama dalam pendalaman APP di lingkungan atau komunitas basis?
  2. Bagaimana caranya saudara menyelaraskan dan melibatkan diri dengan gerak keuskupan yang sedang mengupayakan Gerakan “Kasihku untuk Keuskupan?”

Materi tulisan dari Buku Pendalaman APP 2023 yang disusun oleh Panitia APP Keuskupan Purwokerto