|
|
|
|
|
|
|
|
|
Saudara-saudara terkasih, sebagai umat beriman, kita dipanggil untuk merespon dan melakukan cara hidup baru seperti yang ditekankan oleh Paus Fransiskus dalam ensiklik Ladato Si’: tentang Peduli Rumah Kita Bersama dan tata ekonomi baru yang berwajah humanis sekaligus ekologis. Dalam beberapa seruan apostoliknya, Paus Fransiskus membicarakan tentang ekonomi ekologis yaitu ekonomi yang menjamin nilai kesejahteraan dan tanggungjawab ekologis. Melalui berbagai ajaran dan pesannya, Paus Fransiskus meminta kita semua untuk membangun perilaku yang lebih bertanggung jawab dalam hal konsumsi, produksi dan pengambilan keputusan dengan tujuan memastikan kehidupan yang bermanfaat bagi semua orang. Oleh karena itu kita perlu mendiskusikan dan merasakan kontribusi kita masing-masing baik sebagai keluarga, warga lingkungan dan paroki serta bagian dari Gereja Dunia dalam memerangi budaya ‘sampah’ atau ‘membuang’, konsistensi dalam memulihkan keutuhan ciptaan dan mewujudkan tata hidup baru (habitus baru) dalam kehidupan dan kegiatan ekonomi kita. Menimba Inspirasi melalui Ajaran Sosial Katolik dari Paus Fransiskus : Saudara-saudari yang terkasih, Paus Fransiskus telah menerbitkan beberapa dokumen penting berkaitan dengan pembangunan ekonomi yang humanis dan ekologis. Dokumen tersebut adalah: ensiklik Laudato Si’ (2015), ensiklik Fratelli Tutti (2020), Sambutan Paus tentang Ekonomi Fransiskus (2020), Seruan Apostolik Laudate Deum (2023). Berikut ringkasan umum dan padat tentang dokumen-dokumen tersebut. Ensiklik Laudato Si’: [1] Sebuah panggilan mendesak untuk melindungi ‘rumah bersama’ kita. Dokumen ini mengkritik konsumerisme dan pembangunan berlebihan, sambil menyoroti krisis ekologis yang kita hadapi. [2] Eksploitasi planet sudah melebihi batas maksimal, padahal kita masih belum memecahkan masalah kemiskinan. [3] Krisis ekologi, dan perusakan besar-besaran keanekaragaman hayati, dapat mengancam keberadaan spesies manusia. [4] Solusi atau pemikiran yang ditawarkan adalah membangun ekologi integral (semua aspek kehidupan harus menempatkan paradigma ekologis).
Ensiklik Fratelli Tutti: [1] Menekankan pentingnya solidaritas global dan persaudaraan, mengajak kita semua untuk melihat setiap individu sebagai saudara dan saudari, terlepas dari latar belakang atau kepercayaan mereka. [2] Didasarkan pada prinsip universal persaudaraan, Fratelli Tutti mengajak kita untuk membangun jembatan, bukan tembok, dan untuk mengatasi politik dan ekonomi yang mengecualikan, memarginalkan, dan mengalienasi. [3] Dalam menghadapi perpecahan sosial, ketidaksetaraan ekonomi, dan polarisasi politik, Fratelli Tutti menyerukan dialog terbuka dan mendalam, serta komitmen terhadap keadilan sosial sebagai landasan untuk perdamaian dunia dan kesejahteraan bersama.
Pesan Paus Fransiskus tentang Ekonomi Fransiskus (Membangun Narasi akan Tata Ekonomi Baru): [1] Menggantikan narasi tradisional yang melihat orang miskin dan terpinggirkan sebagai objek belas kasihan atau bantuan, Ekonomi Fransiskus menegaskan mereka sebagai subyek aktif dalam pembangunan ekonomi. Ini berarti mengakui dan menghargai potensi, kearifan, dan kontribusi mereka dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan inovatif untuk masalah ekonomi dan sosial. [2] Gerakan ini menekankan pentingnya partisipasi demokratis, pemberdayaan, dan keterlibatan aktif dari komunitas yang sering diabaikan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Ini mencakup mendukung kewirausahaan sosial, koperasi, dan inisiatif ekonomi lain yang dimulai dan dijalankan oleh orang-orang dari komunitas marginal ini. [3] Dalam menghadapi ketidaksetaraan global yang semakin meningkat, Ekonomi Fransiskus menyerukan keadilan dan sistem ekonomi yang menempatkan kebutuhan manusia dan planet di atas keuntungan semata. Ini berarti memprioritaskan investasi dalam kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur sosial, serta memastikan akses yang adil terhadap sumber daya dan peluang.
Seruan Apostolik Laudate Deum: [1] Dokumen ini mengulangi keprihatinan yang diungkapkan dalam “Laudato Si’” dan menekankan bahwa tanggapan terhadap krisis iklim belumlah memadai, dengan dunia yang sedang menuju keruntuhan. [2] Mengkritik penolakan yang mengelilingi perubahan iklim, menyoroti kebutuhan untuk informasi yang jelas dan pemahaman yang tepat tentang isu ini. Menekankan peran manusia dalam krisis ini, menunjukkan bahwa aktivitas manusia telah secara signifikan meningkatkan emisi gas rumah kaca. [3] Dokumen ini mencakup dampak yang sudah tidak dapat diubah dari krisis iklim dan menyoroti risiko yang terkait dengan tidak mengambil tindakan segera. [4] Paus Fransiskus menutup dengan menyoroti hubungan erat antara kehidupan manusia, makhluk lain, dan lingkungan alam, mengulangi keyakinan bahwa “semuanya terkoneksi” dan bahwa solusi harus mencakup semua makhluk dan lingkungan.
Pertanyaan Renungan/Sharing Dari keempat Ajaran Sosial Katolik yang disampaikan Paus Fransiskus, ajaran manakah yang pernah didengar/dibaca /dipelajari? Tata Ekonomi Baru seperti apa yang diajarkan Paus Fransiskus kepada kita? Menanggapi Seruan Apostolik Laudate Deum; Apakah selama ini ada aksi/gerakan pemulihan keutuhan ciptaan secara kontuinyu dilakukan di rumah/lingkungan dan Paroki? Apa kendala dalam melakukan aksi tersbut?
RENUNGAN / PENEGASAN Paus Fransiskus mengajak kita sungguh menyadari bahwa di sekitar kita ada mahkluk ciptaan lain yang sering kali menjadi korban kekuasaan ekonomi karena sumber daya alam yang dieksploitasi serampangan dan sembarangan. Kita diajak menyadari bahwa kita bukan hanya penerima manfaat dari bumi tetapi diberi mandat dan tanggung jawab menjaga mahkluk ciptaan lainnya. Mendekati usia ke -9 Ensiklik Laudato Si’, tanggapan kita terhadap kerusakan alam yang sekarang terus terjadi dan perhatian kepada orang miskin masih sangat lemah. Lalu aksi apa yang dapat kita lakukan untuk menanggapi ajakan Paus tersebut? Pertama, Sikap yang perlu ditumbuhkan adalah pertobatan, metanoia, termasuk di dalam tubuh Gereja sendiri. Gereja harus berani memulai dengan potensinya sendiri dan bekerjasama dengan pihak lain melakukan sesuatu yang baik untuk memperbaiki keadaan demi kesejahteraan bersama. Kedua, memajukan yang sudah ada selama ini seperti Gerakan APP sebagai media penyadaran dan pemberdayaan ekonomi umat miskin yang berkelanjutan melalui pendampingan UMKM dan Koperasi yang telah berkembang. Ketiga, Gerakan untuk melestarikan lingkungan sebagai upaya ekologis yang tidak boleh diabaikan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dalam ensikliknya Fratelli Tutti, Paus Fransiskus juga menyatakan bahwa merawat dunia yang mengelilingi dan mendukung kita berarti merawat diri kita sendiri (FT 17). Melalui Ensiklik ini kita diajak untuk membangun dialog dengan siapapun yang berkehandak baik dan menghormati martabat manusia untuk kesejahteraan manusia dan keutuhan ciptaan. Berkaitan dengan Tata Ekonomi Dunia saat ini, Paus Fransiskus mempromosikan Model Ekonomi yang disebut dengan ‘ekonomi ekologis’. Ekonomi ekologis yang dimaksud oleh paus Fransiskus adalah praktik ekonomi yang memperjuangkan dan berorientasi pada tujuan-tujuan kemanusiaan, seperti: martabat manusia, kesejahteraan umum, kesetaraan dan peluang bagi semua, pekerjaan yang bermakna, solidaritas dan tanggung jawab ekologis (Prinsip Ajaran Sosial Katolik). Paus Fransiskus menyerukan untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dari setiap usaha konkrit ekonomi (LS no. 140). ‘Perlindungan lingkungan hidup harus menjadi bagian integral dari proses pembangunan dan tidak dapat dianggap terpisah dari proses pembangunan’ (LS no. 141).
Sharing Pengalaman dan Rencana Aksi Dalam Pesan Paus berkaitan dengan tata Ekonomi Baru disampaikan : Gerakan Ekonomi Fransiskus menekankan pentingnya partisipasi demokratis, pemberdayaan, dan keterlibatan aktif dari komunitas yang sering diabaikan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Ini mencakup mendukung kewirausahaan sosial, koperasi, dan inisiatif ekonomi lain yang dimulai dan dijalankan oleh orang-orang dari komunitas marginal ini. Bagaimana lingkungan atau paroki mendukung kewirausahaan dan usaha ekonomi kreatif yang dilakukan umat kita? Dukungan apa yang sebaiknya diberikan pada pelaku UMKM umat Paroki sebagai bentuk Gerakan Ekonomi Fransiskus?