Sejarah Lingkungan St. Andreas
Tahun 1990 adalah awal berdirinya lingkungan St. Andreas. Sebelum tahun 1990, Sebagian warga Katolik yang berdiam di daerah Sarwodadi dan Pancurawis pada mulanya bergabung dengan lingkungan St.Petrus (wilayah Berkoh). Seiring berjalannya waktu, warga Katolik yang di daerah Berkoh dan sekitarnya semakin banyak. Sehingga dirasakan perlu dibentuk lingkungan baru ( pemekaran lingkungan). Bp. Ibrahim ketika itu ditemui Bp.Gondo dari Dewan Paroki untuk ikut pertemuan di gereja. Pada pertemuan itu, Bp. Ibrahim ditunjuk sebagai ketua lingkungan baru untuk daerah Sarwodadi dan Pancurawis. Bp Ibrahim lalu menemui Ibu Tuti untuk bersama sama mendata siapa saja warga yang beragama Katolik. Dari pendataan diketahui ada 47 KK. Kemudian diadakan pertemuan kecil, dihadiri Bp. Ibrahim, Ibu Tuti dan Ibu Caroline untuk menentukan nama lingkungan baru. Akhirnya disepakati pakai nama lingkungan St.Andreas. Bp. Ibrahim sebagai ketua lingkungan, Ibu Tuti ditunjuk sebagai sekretaris lingkungan, dan ibu Agus Sugiarto untuk mengurusi liturgi. Pelantikan pengurus diadakan di rumah Bp. Agus Sugiarto, dipimpin oleh Romo Susanto Adi dan Romo Bekti. Ketua lingkungan berikutnya dipegang oleh Bp. Agus Sugiarto, Bp. Darsono, Bp. Pramono dan Bp. Sudjarwo.
BATAS WILAYAH LINGKUNGAN SANTO ANDREAS
BARAT: Sepanjang sisi timur jalan DI.Panjaitan mulai dari perempatan DI.Panjaitan-Pramuka ke selatan sampai perempatan DI.Panjaitan-Gerilya.
SELATAN: Dari perempatan DI.Panjaitan-Gerilya ke timur sepanjang sisi utara Jalan Gerilya sampai perempatan Pancurawis, ke utara sepanjang jalan Pancurawis.
TIMUR : Daerah Sarwoendah dan Sarwodadi ke utara sepanjang sisi barat jalan Jend.Soedirman Timur sampai pertigaan Cherry.
UTARA: Dari Pertigaan Cherry ke barat sepanjang sisi selatan Jalan Pramuka sampai perempatan DI.Panjaitan-Pramuka.